Tetap Aman di Tengah Resiko: Pentingnya Keselamatan Kerja dalam Industri Kimia

Keselamatan Kerja merupakan faktor yang sangat diperhatikan dalam dunia industri modern. Kondisi kerja dapat dikontrol untuk mengurangi bahkan menghilangkan peluang terjadinya kecelakaan di tempat kerja. Kecelakaan dan kondisi kerja yang tidak aman berakibat pada meningkatnya resiko cedera pada pekerja, penyakit, cacat, bahkan kematian. Dari sisi industri yang juga harus diperhatikan ialah hilangnya efisiensi dan produktivitas pekerja di perusahaan. Data pada tahun 2021 menurut Databooks, di Indonesia sektor usaha industri dasar dan kimia menyumbang 12,1% dari total 234.370 korban. Kemungkinan angka tersebut masih meningkat tiap tahunnya mengingat data didapatkan dari 30,6 Juta pekerja yang telah menjadi peserta aktif program BPJS Ketenagakerjaan atau hanya 27,3 % dari total 126,51 juta pekerja di Indonesia.
Padahal secara umum memperhatikan aspek keselamatan dan kesehatan kerja memiliki tujuan cukup krusial, diantaranya adalah:
– Mengontrol semua resiko dan potensi kecelakaan yang menghasilkan kecelakaan dan kerusakan
– Mencegah kecelakaan
– Menghindari kerugian harta benda dan nyawa
– Meminimalisir kerugian bagi perusahaan (cost)
Ketika berhadapan dengan bahan kimia di lokasi kerja, kita akan dihadapkan pada terkait potensi bahaya-bahan kimia yang akan mengganggu kesehatan, keselamatan, lingkungan dan fasilitas pabrik.
Menyediakan informasi yang memadai tentang bahaya bahan bahan kimia sangatlah membantu dalam melakukan identifikasi bahaya dan memastikan tidak ada potensi resiko untuk diidentifikasi. Berikut merupakan daftar bahaya yang berhubungan dengan bahan kimia di industri:
Fire (Api)
Diakibatkan oleh bahan kimia yang mudah terbakar atau reaktif.
Explosion (Ledakan)
Potensi ledakan dapat dihasilkan dari bahan kimia yang mudah terbakar atau reaktif.
Heat (Panas)
Dihasilkan dari reaksi bahan kimia.
Toxic Gas (Gas Beracun).
Toxic gas muncul ketika dua atau lebih bahan kimia bereaksi atau melalui reaksi dekomposisi bahan kimia yang mudah terbakar atau reaktif.
Korosif Uap
Korosif uap berbahaya apabila terkena kulit atau bagian tubuh lainnya seperti: iritasi mata, kerusakan kornea, panas pada mata, iritasi kulit, kulit terbakar, sakit kepala, pusing, depresi sistem saraf, kerusakan hati, kerusakan ginjal, kerusakan jantung, iritasi saluran, kematian, dll.
Pencemaran lingkungan
Tumpahan kimia & limbah menjadi faktor umum penyebab pencemaran lingkungan. Membuat daftar bahan yang mengandung senyawa kimia berbahaya yang digunakan di lokasi pabrik. Setelah itu, selalu cek panduan di Material Safety Data Sheet (MSDS) untuk mengidentifikasi bahaya. Dari MSDS, kita dapat mengenali pengendalian bahaya yang berbeda untuk setiap bahan kimia. Beberapa bahan kimia yang umum ditemukan dalam operasisional pabrik kimia adalah asam klorida, natrium hidroksida, hidrogen peroksida, asam fosfat, formaldehida, metanol, asam nitrat, asam sulfat, hidrogen dan lain-lain. Selalu perbarui daftar bahaya kimia secara teratur apabila terdapat perubahan.
Solusi
Inspeksi Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3) menjadi hal yang harus diterapkan di setiap perusahaan dengan tujuan untuk menjaga lingkungan kerja yang aman dan sehat bagi semua pekerja. Sehingga kecelakaan dapat diminimalisir serta memastikan bahwa elemen K3 dipatuhi dengan baik. Selain itu, Izin kerja (permit to work) diterapkan untuk mengontrol dan memonitor pekerjaan atau kondisi tempat kerja berisiko tinggi guna memastikan adanya keselamatan atau keamanan. Pada prinsipnya, izin kerja adalah suatu dokumen tertulis sebagai persyaratan untuk melaksanakan pekerjaan berbahaya dengan memperhatikan bahaya potensial yang ada serta langkah pencegahan yang harus dilakukan.
WSH PEER menyediakan inspeksi K3 secara daring melalui aplikasi berbasis website. Hal ini dapat membantu menyederhanakan proses workflow, sehingga dapat menghemat waktu untuk meningkatkan produktivitas, serta memudahkan untuk pengecekan dokumen kapanpun dan dimanapun. Adanya Electronic Permit to Work (E-PTW) juga menjadi terobosan baru dalam upaya mengurangi resiko kecelakaan kerja di perusahaan. Sebagai user, kita untuk mengisi formulir dan mengirim dokumen secara digital, benar-benar ringkas tanpa kertas. Sehingga penggunaan E-PTW juga dapat menekan biaya operasional.
WSH-PEER menawarkan banyak modul yang dapat gunakan untuk mengelola proyek, pengguna, pekerja, dan banyak lagi. Semuanya dapat dikostumisasi sesuai kebutuhan perusahaan. Coba sekarang juga!.
Referensi:
Kecelakaan Kerja di Indonesia Meningkat, Capai Rekor pada 2021
Potensi Bahaya Paling Umum dalam Industri Kimia
Baca Juga:
Menciptakan Keamanan Kerja dengan Implementasi Sensor Beacon
AI Video Analytics untuk Pencegahan Bahaya Kerja di Industri